Sedari pagi, suasana mencekam sudah terasa. Kabar yang berhembus mengatakan, mantan Presiden Soekarno akan dibawa ke rumah sakit ini dari rumah tahanannya di Wisma Yaso yang hanya berjarak lima kilometer. Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan
Gabung KomunitasYuk gabung komunitas {{forum_name}} dulu supaya bisa kasih cendol, komentar dan hal seru jangan lupakan sejarah bray JAKARTA – Nama Letnan Kolonel Untung tentu tak asing, bila dikaitkan dengan peristiwa G-30S PKI. Meski berstatus Letkol, namun ia menjadi pemimpin gerakan tersebut. Membawahi seorang jenderal, Brigdjen Supardjo yang malah ditunjuk sebagai wakil komandan. Lantas siapa sebenarnya Letkol Untung? Ia lahir di Desa Sruni, Kedungbajul, Kebumen, Jawa Tengah pada 3 Juli 1926 dengan nama kecil Kusmindar alias Kusman. Namanya berubah menjadi untung setelah masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang. Untung tercatat sebagai lulusan terbaik Akademi Militer Semarang saat itu. Tahun 1956, Untung kemudian bergabung menjadi anggota Batalyon 454 Kodam Diponegoro yang saat itu masih bernama Tentara dan Teritorium IV Diponegoro. Ia menjadi anak buah Soeharto yang saat itu berpangkat kolonel dan menjadi Panglima T&T IV Diponegoro. Karier Untung di militer begitu moncer saat di Kodam Diponegoro. Pada 1958 di bawah pimpinan Mayor Jenderal Ahmad Yani, Untung terlibat dalam operasi penumpasan pemberontakan PRRI atau Permesta di Bukit Gombak, Batusangkar, Sumatera Barat. Atas kesuksesan tersebut, pada 14 Agustus 1962 Untung kemudian kembali terpilih sebagai prajurit yang terlibat dalam Operasi Mandala membebaskan Irian Barat yang dipimpin oleh Soeharto, yang kala itu sudah menjabat sebagai Panglima Kostrad dengan pangkat Mayor Jenderal. Saat itu Untung memimpin kelompok kecil pasukan yang bertempur di hutan belantara Kaimana, Irian Barat. Dalam operasi inilah Untung menunjukkan kelasnya sebagai lulusan terbaik Akademi Militer. Bersama Benny Moerdani, ia mendapatkan penghargaan Bintang Sakti dari Presiden Sukarno. Dalam sejarah Indonesia, hanya beberapa perwira yang mendapatkan penghargaan ini. Bahkan Soeharto, selaku panglima Kostrad saat itu, hanya memperoleh Bintang Dharma, setingkat di bawah Bintang Sakti. Setahun kemudian Untung diangkat menjadi Komandan Batalyon 454/Banteng Raiders Kodam Diponegoro yang dibentuk oleh Letjen Ahmad Yani. Tahun 1964 atas rekomendasi Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto, Letkol Untung direkomendasikan sebagai Komandan Grup Batalyon I Tjakrabirawa. Setahun kemudian tepatnya 30 September 1965 Untung yang pernah terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun memimpin penculikan 6 jenderal dan 1 perwira menengah TNI AD. Jenazah tujuh perwira TNI AD tersebut pada Jumat dini hari 1 Oktober 1965 dimasukkan dalam sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Jenazah mereka baru diketemukan tiga hari kemudian dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tepat ketika TNI merayakan hari jadinya pada 5 Oktober 1965. Soeharto, dalam biografi Soeharto The Life and Legacy of Indonesia’s Second President, mengakui bahwa ada PKI di belakang gerakan Letkol Untung. “Saya mengenal Untung sejak 1945 dan dia merupakan murid pimpinan PKI, Alimin. Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” kata Soeharto dalam buku yang ditulis Retnowati Abdulgani Knapp. 30-09-2019 1123 kenzzz dan 2 lainnya memberi reputasi Krn diiming imingi jabatan panglima...komunis memang keparat, sama brengseknya dengan darul islam tii binatang yg dibantai habis oleh tentara 30-09-2019 1138 Mosta2011 dan 2 lainnya memberi reputasi KASKUS Maniac Posts 8,129 tentara aj yg didikannya di doktrin nasionalis masih bisa di cuci otaknya... apalagi ente yg demen nonton vlog ashiappp... 30-09-2019 1144 GZuron memberi reputasi Kaskus Maniac Posts 7,021 ini org pernah makan siang dirmh kakek ane dulu kodam v jaya, banteng raiders mmg masa itu rata2 pki, cm segelintir yg ngga 30-09-2019 1151 maroonia dan GZuron memberi reputasi Sejarah ditulis oleh pemenang dan pemenangnya ada Soeharto. 30-09-2019 1153 bon123456789 memberi reputasi Kaskus Addict Posts 2,346 si untung yg tdk beruntung... 30-09-2019 1202 maroonia memberi reputasi Kaskus Addict Posts 3,140 kaskus skrg banyak banget buzzer yg nyebarin isu PKI buat ngalihin isu apa lagi ini 30-09-2019 1202 janurhijau memberi reputasi Untung tapi rauntung... 30-09-2019 1204 Eh kalo nglapor ke eyang Harto... Kasihan si Dhani dan Prawoto dihukum mati padahal jelas gak salah.. 30-09-2019 1207 Jam beberapa jam sblm penculikan untung & abdul latief melapor ke soeharto d rumah sakit gatot soebroto.... Dlm buku biography soeharto mengaku untung & dul latief cm ingin menjenguk tommy yg tersiram sop panas... Tp pengakuan abdul latief beda lg. Mereka memberitahukan soeharto tntng tujuan misi mereka .... Itu yg jd misterius smpe skrng sbnrnya apa yg d bicarakan untung ,dul latief dan soeharto d mlm jahanam tsb 30-09-2019 1238 Gentayaumal dan janurhijau memberi reputasi propaganda murahan 30-09-2019 1257 asrajim, letkol Untung sang Hafidz Quran 01-10-2019 0738 Kaskus Addict Posts 3,240 Saya yakin PKI berada di belakang gerakan Letkol Untung,” kata Soeharto tapi sudah pernah dibuktikan belum? 20-04-2020 0421 Kaskus Addict Posts 1,087 ini PKI yg bodoh atau pak Harto yg sakti? sekian jendral di jagal tapi may. jend pangkostrad lagi..., koq gak ikut di jagal? 20-04-2020 0442 Gentayaumal memberi reputasi Retired Militer Enthusiast Posts 2,153 Sejak kapan Untung jadi lulusan Akmil? TS jgn ngarang2 sebar Hoax. Ini sudah menyangkut nama baik satuan dan para abiturennya! Kalau info hoax begini tersebar ke medsos bisa ramai bakalan banyak yg marah dengan kamu TS 23-05-2020 1100 Keduaganjalan hati Jenderal tampan yang terkenal ramah ini yang belum bisa direalisasikannya secara tuntas adalah: Pertama, keinginannya untuk melengkapi (mengganti) alat utama sistem persenjataan ABRI yang sebagian besar sudah sangat ketinggalan zaman; serta Kedua, keinginannya untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan prajurit (makan TRIBUNCIREBON,COM, CIMAHI - Sosok Letkol Inf Rio Neswan SE MM MIK yang dilantik menjadi Komandan Brigade Infanteri 15/Kujang II, Kodam III/Siliwangi, Rabu 16/2/2022. Letkol Inf Rio Neswan menggantikan komandan sebelumnya, Kolonel Inf Budiawan Basuki. Dengan menjadi Komandan Brigif 15/Kujang II, pangkat Rio Neswan pun menjadi Kolonel Infanteri. Sebelumnya Letkol Inf Rio Neswan menjabat sebagai Pabandya-2/Seldik Spaban IV/Bindik spersad sejak Agustus 2020. Sejumlah medan penugasan sudah dilakoni Letkol Inf Rio Neswan sejak lulus dari Akademi Militer 2000. Mulai jadi Danton, Komandan Satgas Pamtas dan jadi Dandim. Baca juga SOSOK Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulteng yang Janji Selidiki Warga yang Tertembak Saat Demo Baca juga SOSOK Laksamana TNI Yudo Margono, KSAL yang Akan Beli Rudal Naval Strike Missile & Fast Missile Boat Berikut ini Profil dan Biodata Letkol Inf Rio Neswan - Lahir di Tanjung Karang, Bandar Lampung11 Agustus 1978. - Istri Maulani - Anak Riyadh Maulana Neswan Jenjang Karier dan Pendidikan * Lulusan SMA Taruna Nusantara Angkatan 5 * Lulus Akademi Militer 2000 * Batalyon Infanteri 731 Kaberasi, Maluku Utara 2000-2008 mulai Komandan Peleton Danton, Komandan Kompi Danki dan perwira seksi. * Kodim 1504/Kota Ambon sebagai perwira seksi operasi 2008-2009 * Dari Ambon, ia mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kota Bandung.
Extractfile yang sudah didownload ----- klik 2 kali hasil extract ----- extract Komandan Resimen (Mayor), Komandan Bantalyon (Letkol) 1945 | Komandan Brigade Garuda Mataram (TNI), Komandan APRIS. 1949 | Komandan Brigade X pada serangan umum 11 maret 1949 di Yogyakarta Gubernur Akmil 2010 - 2011 | Pangdam V/Brawijaya. 2011 - 2013
Infanteri 1. Constantinus Rusmanto 2. Dhanang Agus Setiawan 3. Bayu Anjas Asmoro 4. Goklas Pirtahan Silaban 5. Muhammad Syafii Nasution 6. Anggun Wuriyanto 7. Sugiharto 8. Hermanto 9. Andri Suratman 10. Eka Wira Dharmawan 11. Dwi Harry Wibowo 12. Jeffry Satria 13. Bayu Sigit Dwi Untoro 14. Rizky Aditya 15. Toni Oki Priyono 16. Ahmad Alam Budiman 17. Paruhum Siregar 18. Sumardi 19. Misael Marthen Jenry Polii 20. Danang Biantoro 21. Aan Fitriadi 22. Awaloeddin 23. Priyo Handoyo 24. Roni Sugiarto 25. Kurniawan Agung Sancoyo 26. Alexander Terangta Parangin-Angin 27. Afriandy Bayu Laksono 28. Ardi Wicaksono 29. Ginanjar Wahyutomo 30. Boni Berdian 31. Afiid Cahyono 32. Fajar 33. Andi Utama 34. Yudhi Yahya 35. Hamzah Budi Susanto 36. Suryanto 37. Eka Satrianto 38. Marolop Edison Bala Hutapea 39. Iqbal Makmur 40. Galih Candra Buana 41. Hari Santoso 42. Muhammad Faizal Rangkuti 43. Topan Angker 44. Tommy Yudistyo 45. Mochammad Renaldy Herbowo 46. Muhammad Amin 47. Sriyono 48. Jonathan Nidio Aprimanda 49. Gani Rachman 50. Mohammad Syaifuddin Fanany 51. Hadrianus Yossy Suherman Buanan 52. Dedy Dwi Cahyadi 53. Fajar Akhirudin 54. Fairuzzabadi 55. Deden Ganjar Maulana 56. Dhuwi Hendradjaja 57. Ahmad Sobirin 58. Reno Handoko 59. Evid Nirwan E. 60. Jarot Susanto 61. Kadek Muliarsa 62. Monfi Ade Candra 63. Andika Ari Prihantoro 64. Andi Ariyanto 65. Torang Parulian Malau 66. Mokhamad Husnur Rofiq 67. Aribowo Dwi Hartanto 68. Dwi Widodo 69. Ferdyanto 70. Jon Patar Hasudungan Banjarnahor 71. Triyono Hadiyanto 72. Adri Asmara Yudha 73. Andhika Baroto Chrishastantyo 74. Himawan Ady Sutanto 75. Yoannes Andy Wibowo 76. Ujang Kosidin Jamar 77. Andri Sagita Putra 78. Suratman 79. Hery Eko Prabowo 80. Arif Hermad 81. Morison C. Karundeng 82. Ari Iswoyo Timur 83. Muhammad Zia Ul Haq 84. Khusnun Dwi Putranto 85. R. Henra Sukmadjidibrata 86. Irenius Yosmen Pasereng 87. Ade Pribadi Siregar 88. Saeri 89. Herbert Rony Parulian Sinaga 90. Ahmad Saleh Rahanar 91. Bambang Raditya 92. Putra Negara 93. Acep Priatno 94. Anjar Ari Wibowo 95. Moh. Sujoko 96. Erry Dwianto 97. Dani Sumantri 98. Rahmat Cahyo Dinarso 99. Ahmad Fauzi 100. Reynold Sahat Hasiholan Tamba 101. Agus Priyo Pujo Sumedi 102. Aris Setiawan 103. Arif Kusnandar 104. Indar Irawan 105. Guntung Dwi Prasetyo 106. Nasli 107. Hirta Juni Adriansyah 108. Davit Sutrisno Sirait 109. Alber Inkiriwang 110. Yudha Setiawan 111. Kemas Muhammad Nauval 112. Aryo Priyoutomo Soedojo 113. Sapto Dwi Priyono 114. Andika Suseno 115. Togu Pandapotan Gabariel Malau 116. Triano Iqbal 117. Nugraha 118. Octavian Englana Partadimaja 119. Roliyanto 120. Abdul Rizka Fitrawan 121. Teguh Eko Efendi 122. Yudy Ardiyan Saputro 123. Alex Donald Maritua Lumban Gaol 124. Benny Angga Ambar Sooro 125. Mutakbir 126. Hendra Mirza 127. Rudianto Hamdani Damanik 128. Ronny Wijaya Koesuma 129. Un Wahyu Nugroho 130. Putra Andika Trihatmoko 131. Albert Frantesca 132. Andreas Yudhi Wibowo 133. Rudolf Gleend Paulus 134. Audhie Miquel Akwan 135. Budi Setiadi 136. Sri Widodo 137. Alexander Eko Setiawan 138. Andar Subegti 139. Heru Eko Saputro 140. Helmy 141. Tri Purwanto 142. Tri Kusuma Agni 143. Yoga Yastinanda 144. Teguh Dwi Raharja 145. Robil Syaifullah 146. Thakiyuddin Subki 147. Augustiar Adinegoro 148. Agus Satro Wibowo 149. Vicky Heru Harsanto 150. Galih Bramantyo 151. Akhiruddin 152. Baskoro Wijaya Atmanto 153. Rully Noriza 154. Wahyu Yunus 155. Riza Taufiq Hasan 156. Doni Firmansah 157. Belly Somba Harahap 158. Harri Feriawan 159. Budi Kurniawan 160. Ronald Michael 161. Fikky Nur Kuncoro Jati 162. Budi Sasmoyo 163. Ary Susetyo 164. Sapto Ari Prabowo 165. Hendra Suryaningrat 166. Nursaid Mattaya 167. Sunardi 168. Jeffry Rizald Yacub 169. Irsyad Mahdi Pane 170. Yuliansa Fitra 171. Ali Ramadhan Siregar 172. Hariyanto Hendrik 173. Deny Ahdiani Amir 174. Irfan Hidayat Arif Lubis 175. Raden Herman Sasmita 176. Amri Nico Dewantoro 177. Andy Irawan 178. Dony Fatra 179. Andri Army Yudha Ardhi Tama 180. Gatot Prihambodo 181. Antony Triwibowo 182. Andi Lulianto 183. Lukman Permana 184. Afrianto Dolly 185. Tubagus Muhamad Qomarudin Chaulani 186. Denny Salu Rerung 187. Adi Swastika 188. Mohammad Miftahor Riski 189. Tommy Firmansyah 190. Khairil Anwar 191. Bayu Kriswandito 192. Rangga Bayu Widiartha 193. Rachmat Yunus 194. Hudallah 195. Nanang Agung Wibowo 196. Yohanes Heru Wibowo 197. Arief Nurbianto 198. Mochamad Ali Kunto Wibisono Kartoredjo Kavaleri 1. Suharto 2. Muslim Rahim T. 3. Aidil Hajri 4. Raden Gustaman Wiradinata 5. I Nyoman Artawan 6. Ino Dwi Setyo Darmawan 7. Andhi Ardana Valeriandra Putra 8. Taufik Dwinova 9. Faizal Arief Maulana Y. 10. Maryoto 11. Andi Yusuf Kertanegara 12. Dani Prasetyo Wibowo 13. Gagang Prawardhana 14. Devid Eko Junanto 15. Mahdan Almahirsyah 16. Jhon Budiman Christian Simarmata 17. Nugraha Yudha Prawiranegara 18. Hendra Luthfi Ichsani Nur 19. Nanang Sujatmiko 20. Hari Agus Prasetyo 21. Hartono 22. Andri Budi Negoro 23. Sajidin Riswandi 24. Bayu Sandhya Dharma 25. Soaduon Dody Dapot Simanjuntak 26. Aditya Maulana Artileri Medan 1. Danny Arianto Pardamean Girsang 2. Yoki Efriandi 3. A. Achmad Afandi 4. Andang Radianto 5. Joni Aristiawan 6. Suhendra Chipta 7. Ari Sugiharto 8. Hardian Sudarmono 9. Leonardo Kurnia 10. Nikolas Sirilus 11. Yudhi Ari Irawan 12. Arief Budiman 13. Dede Sudrajat 14. Yoga Permana 15. Suryadi 16. Edi Yulian Budiargo 17. Kukuh Pramono Wisudo 18. Didik Kurniawan 19. Bani Kelana Sepang 20. Adin Suroyo 21. Yusuf Adriyanto 22. Boby 23. Arif Gunawan 24. Ferdy Pongsamma 25. Arif Yudo Purwanto Arhanud 1. Rendra Febrandari Suparman 2. Helmy Ariansyah 3. Patrick Arya Bima 4. Riyanto Budi Nugroho 5. Doman Endro Pramono 6. Dodo Sahata 7. Agus Nur Fujianto 8. Alexander Achmad 9. Rimba Anwar 10. Noor Iskak 11. Kiki Aji Wiryawan 12. Erik Novianto 13. Bayu Buana Suryo Samodro 14. Franciscus Xaverius Agus Sulistio 15. Pryoni Palebangan 16. Dedy Hendaryatmoko 17. Muliyadi 18. Hadiriyanto 19. Syarif Syah Banjar 20. Harri Feriawan 21. Muhammad Yudha Purnawan Zeni 1. Alfian Rachmad Purnamasidi 2. Victor Virganthara Taunay 3. Setiawan Nur Prakoso Utomo 4. Sabar Chandra Gufta Panjaitan 5. Nooris Agus Rinanto 6. Donny Pramudya Mahardi 7. Yudo Aji Susanto 8. Slamet Riyadi 9. Yoga Febrianto 10. Eko Cahyo Setiawan 11. Suprobo Harjo Subroto 12. Angga Wijaya 13. Adityo Bangun Pratomo 14. Renggo Yudi Ariesko 15. Arif Wibisana Mosyadharma Jusuf Prihatma 16. Bambang Setyo Triwibowo 17. Yuli Hartanto 18. Dhanisworo 19. Bambang Santoso 20. Priyo Hindrarto Polisi Militer 1. Harry Mulia Simarmata 2. Octorio Caesar Topografi 1. Angga Nurdyana 2. Niko Aryance Ady Saputra 3. Wahyu Alfian Arisandi

Dandim0210 TU Letkol Inf Victor Tampubolon sudah pindah tugas ke Korem 031 Pekanbaru. Dia digantikan Letkol Inf Baginta Bangun. Kondisi keamanan yang relative kondusif dari waktu ke waktu, berkat tingginya kesadaran masyarakat memahami sekaligus berparisipasi menjaga dan memelihara nilai-nilai persatuan,kesatuan dan kebersamaan yang

Lepas sambut Komandan Batalyon Danyon Arhanud 11/WBY dari Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman SIP, kepada Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto SE, digelar di Gladi Beratap Mako Yon Arhanud 11/WBY, Jalan Bejomuna, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur, Senin 31/10 hadapan ratusan tamu undangan, Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman menegaskan bahwa Serah Terima Jabatan Sertijab akan dilakukan pada esok hari, Selasa 1/11 di Kodam l/BB."Pasti banyak yang bertanya, belum serah terima kok sudah pisah sambut?!" ungkap Letkol Arh. Rendra Febrandari, sembari mengatakan, saat menjalankan tugas negara di Ambon, dirinya tidak boleh menjalani lanjut dikatakan Perwira Menengah TNI AD ini, selama dirinya menjabat Danyon Arhanud 11/WBY, sekitar 14 bulan ia ditugaskan sebagai Dansatgas Pengamanan Daerah Rawan Pameahwan di Maluku, Ambon."Selama 2 tahun 3 bulan saya menjabat sebagai Danyon Arhanud 11/WBY, sekitar 480 hari lebih saya bertugas di Maluku dan dipercaya sebagai Dansatgas Pamrahwan," tegasnya. Alumni Akmil 2003 ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi support serta dorongan selama dirinya dipercaya sebagai Danyon Arhanud 11/WBY."Tentunya tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mohon maaf kami sekeluarga bila ada kesalahan," tutur Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, seraya mengucap syukur karena diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya di Kota Binjai."Pesan kami, tetap jaga kekompakan, solid, dan tetap jaga silaturahmi," demikian ungkap Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman di akhir ucapannya yang ditutup dengan membacakan itu, Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto SE, dalam sambutannya terlebih dahulu memperkenalkan dirinya di hadapan para tamu juga mengakui sudah sejak lama mengenal Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman, serta sudah beberapa kali berkunjung ke Mako Yon Arhanud 11/WBY."Sejak tahun 1998 saya sudah mengenal beliau Letkol Arh. Rendra Febrandari-red. Saya juga sangat bangga dengan kepemimpinannya. Perkenalkan saya FX. Ibnu Hardiyanto, berasal dari Magelang. Istri saya satu orang dan mempunyai 2 orang buah hati dari hasil pernikahan saya," urai Letkol Arh. FX. Ibnu Menengah TNI AD Alumni Akmil 2004 ini juga mengatakan, pada Desember mendatang, Yon Arhanud 11/WBY akan berada di bawah Resimen Sisingamangaraja."Semoga perkenalan ini menjadi awal yang baik buat kita. Kami juga tentunya memohon dukungan dari semua pihak dan siap bersinergi dengan Pemerintah daerah," setelah menjabat sebagai Danyon Arhanud 11/WBY, Letkol Arh. Rendra Febrandari Suparman selanjutnya akan menjabat sebagai Kabagadajatlisira Pesud Subdisada Matpesud Letkol Arh. FX Ibnu Hardiyanto, yang siap menjabat Danyon Arhanud 11/WBY, sebelumnya bertugas sebagai Kabagbinlitbang Insani Sdirbinlinbang Pussenarhanud hadir dalam acara lepas sambut ini, jajaran Kodam l/BB, Forkopimda plus Binjai, Dandim Deli Serdang, Danyon Armed, Danyon Zipur, serta seluruh Prajurit Arhanud 11/ Herda TgArhanudFX Ibnu HardiyantoLepas sambutRendra Febrandari Suparman DanyonArhanud 1 Kostrad Letkol Arh Choirul Huda, S.Sos., M.Pol. secara resmi menyerahkan tongkat komando kepada Mayor Arh Helmi Ariansyah, S.E. Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Brigjen TNI Dedi Kusmayadi mengucapkan selamat kepada Komandan Satuan baru Mayor Arh Helmy Ariansyah yang merupakan alumni Akmil 2003.

- Berikut sosok Letkol Anggeng Prasegyo Sulistyo yang pernah gagal masuk Akmil tapi kini sukses jadi komandan kodim. Letkol Anggeng Prasegyo Sulistyo saat ini menjabat sebagai Dandim 0406 Lubuklinggau. Perjalanannnya meraih jabatan tersebut ternyata tak mudah. Ia mengaku pernah gagal saat test masuk Akademi Militer Akmil. Tapi itu tak menyurutkan semangat Anggeng, ia terus berusaha dan akhirnya dinyatakan lulus menjadi taruna Akmil pada tahun 1999. Berikut rangkuman fakta sosok Letkol Anggeng melansir dari Tribun Sumsel dalam artikel 'Mengenal Sosok Dandim 0406 Lubuklinggau, Letkol Arm Anggeng Pernah Gagal Masuk Akmil'. 1. Asal Jember Letkol Anggeng ternyata berasal dari Jember, Jawa Timur. Ayahnya seorang PNS dan ibunya hanya ibu rumah tangga. "Saya berasal dari Jember, Jawa Timur. orang tua saya hanya seorang PNS di Pemkab daerah dan Ibu saya merupakan ibu rumah tangga," kata Anggeng mengawali ceritanya pada Jumat 1/4/2022. Sejak SMA memang Anggeng mempunyai cita-cita menjadi seorang TNI, kemudian ketika lulus SMA tahun 1998 dirinya langsung mendaftar Akmil, namun saat itu gagal di pantohir. "Saat gagal mau ditawari jadi yang lain, tapi karena maunya tentara, akhirnya untuk mengisi kekosongan saya pilih kuliah di Universitas Merdeka Malang jurusan Teknik Industri, sembari menunggu pembukaan selanjutnya," ungkap Anggeng. 2. Tak menyerah daftar TNI Ketika ada penerimaan lagi tahun 1999 Anggeng kembali mendaftar Akmil untuk ke dua kalinya, berkat belajar dari kegagalan pertamanya ia pun kembali sampai pantohir dan dinyatakan lulus sebagai taruna Akmil.

Oleh fahim. PTK di JAKARTA : 1.BIRO PUSAT STATISTIKSEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK ( S T I S ) Jalan Otto Iskandardinata 64 C, Jakarta 13330Telp. (021) 81577, Fax 8197577E-mail : stis@ MAHASISWA BARU PROGRAM D IVTAHUN AKADEMIK 2002 / 2003 PERSYARATAN UMUMSyarat-syarat Gateway time-out Error code 504 Visit for more information. 2023-06-13 130948 UTC You Browser Working Amsterdam Cloudflare Working Host Error What happened? The web server reported a gateway time-out error. What can I do? Please try again in a few minutes. Cloudflare Ray ID 7d6a91350a380b54 • Your IP • Performance & security by Cloudflare . 174 4 280 457 278 48 331 342

akmil 2003 yang sudah letkol